Lebih jauh memperbincangkan ruang hidup, manusia dalam ruang dan waktu, kita dihadapkan pada dua pilihan. Apakah ruang hidup, ruang dan waktu yang kita jalani adalah ruang waktu yang bergegas dalam kontrol dan kendali modal, ruang waktu instumental untuk sekadar numpang ngombe (numpang minum/hidup) di dunia yang fana ini, pesona gaya hidup yang dekaden atau pola relasi transaksional, kasarnya ruang dan waktu yang memaksa kita menanggalkan kemanusia jadi onggokan angka statistik, binatang ekonomi atau mesin (produksi) ekonomi dan konsumen semata. Sapi perahan, domba korban ketamakan segelintir orang.

Menafsir Wastu - Aries B.M
Ataukah kita masuk menjalani, menghidupi dimensi ruang waktu yang lebih manusiawi dan juga transenden. Hidup berlawan atas penjara-penjara kesewenangan manusia lainnya. Bila yang kedua menjadi pilihan, maka marilah kita menjawab ajakan Aries B.M untuk menafsir wastu melalui puluhan karya-karya keramiknya dan kemudian menghidupinya.
Selengkapnya
1 komentar:
kurang menrik
Posting Komentar