SIARAN PERS
“PROYEK ADB DI CITARUM PENUH KEBOHONGAN !!”
Tahun lalu, tanggal 4 Desember 2008 Dewan Direktur Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman kepada pemerintah Indonesia, untuk proyek Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program (ICWRMIP), senilai 500 juta USD. Pinjaman ini akan dibagi dalam 4 fase dan fase I senilai USD 50 juta. Salah satu hasil yang diharapkan dari pinjaman fase I adalah meningkatkan efisiensi dan meningkatkan panen untuk irigasi beras di tiga kabupaten di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Namun berdasarkan fakta di lapangan, apa yang ingin dicapai oleh ADB melalui melalui ICWRMIP menjadi sangat sulit untuk terpenuhi. Hal ini disebabkan karena kondisi yang terjadi adalah (1) penurunan debit air sungai yang memasok air ke Kanal Tarum Barat, seperti Sungai Cibeet, Sungai Bekasi, dan Sungai Cikarang. Sehingga pada dasarnya masalah terbesar justru terjadi pada daerah hulu dari sungai-sungai yang memasok air ke Kanal Tarum Barat, (2) telah terjadi konversi lahan dari lahan pertanian (sawah) menjadi daerah industri ataupun pemukiman, khususnya di Kabupaten Bekasi. Dengan demikian ICWRMIP, paling tidak untuk fase I, akan menjadi hutang yang sia-sia yang tidak akan memberikan manfaat apapun kepada masyarakat khususnya petani.
Hal lain yang juga terkait adalah persetujuan ICWRMIP oleh Dewan Direktur ADB di tanggal 4 Desember 2008 sangat terkait dengan kucuran hutang ADB kepada PT. Palyja (salah satu operator swasta air di Jakarta) --West Jakarta Water Supply Development Project senilai 50 juta USD--yang disetujui bulan Agustus 2007. PT. Palyja akan mampu membayar hutangnya kepada ADB jika Palyja mendapat jaminan pasokan air dari Kanal Tarum Barat, mengingat 80% pasokan air baku untuk Jakarta berasal dari Kanal Tarum Barat. Fase I ICWRMIP sangat jelas terkait dengan kepentingan Palyja tersebut, yang berarti juga mengabaikan prioritas urgensi kepentingan publik terutama masyarakat hulu sungai Citarum dan sungai-sungai lain yang memasok air bagi Kanal Tarum Barat.
Oleh karenanya kami Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KRuHA), Aliansi Rakyat untuk Citarum (ARUM) dan debtWATCH menuntut kepada ADB untuk:
1. Menghentikan proyek ICWRMIP
2. Melakukan desain ulang terhadap konsep Integrated Water Resources Management (IWRM) yang akan diterapkan di sunagi Citarum dengan memperhatikan kepentikan publik yang besar
Nusa Dua, Bali, 3 Mei 2009
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
1. Dadang Sudardja (ARUM), 081931220356
2. Hamong Santono (KRuHA), 081511485137
3. Arimbi Heroeputri (debtWATCH) 0811848514
Sabtu, 02 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Koleksi Galeri Rupa Kerja Pembebasan
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar