Chairil Anwar punya pandangan bahwa di dalam apresiasi karya sastra khususnya sajak kita harus terlebih dulu mengerti ‘pokok’ sambil mengingatkan jangan kita melakukan analisa dengan perkakas ‘bahasa’ saja. Menurutnya kita harus menangkap ‘pokok’nya dulu kemudian kita melihat bagian-bagian dalam hubungannya dengan ‘pokok’ ini. Menurutnya lebih lanjut dengan mengerti pokok kita bisa menghargai karya seni, meskipun ‘pokok’ tersebut tidak menentukan nilai karya tersebut. (dalam Membuat Sajak, Melihat Lukisan seperti di kutip Arif Budiman –Chairil Anwar Sebuah Pertemuan, Wacana Bangsa ).
Saya juga ingin mencatat pandangan Arif Budiman di dalam buku yang sama tentang makna keindahan. Dari pengakuannya Arif nampaknya tidak percaya lagi kepada konsepsi-konsepsi tentang indah dan apa yang tidak. Ia bahkan memilih tidak menggunakan kata tersebut, karena kekaburan artinya.
“Saya melihat bahwa sebuah karya seni menjadi ‘indah’ buat seseorang karena sudah terjadinya pertemuan yang otentik antara seseorang dan dunia yang diungkapkan oleh karya seni tersebut”, katanya lebih jauh.
selanjutnya
Sabtu, 28 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Koleksi Galeri Rupa Kerja Pembebasan
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar