Aku terpesona dengan cara Inandiak dalam saduran Centhini (Centhini : Kekasih yang Tersembunyi) dan Utami dalam Bilangan Fu mengambarkan proses kreatifnya sekaligus proses kreatifnya sendiri (terutama inandiak). Proses melahirkan jiwa dan anak kehidupan……
Elizabet D. Inandiak “mendengarkan selama berjam-jam syair-syair centhini yang ditembangkan teman, hingga raga dan bahasanya kerasukan dan tertanda olehnya. Lalu pada suatu hari, kenyataan yang begitu jelas dan begitu sederhana muncul : serat centhini, kehidupan inandiak, dan kehidupan para penyair jawa sejak berabad-abad semua menyatu. Segala yang pernah inandiak alami di jawa dan di tempat lain di bumi ada dalam karya yang janggal, ajaib dan raksasa itu, yang keliatannya begitu bercerai berai, tetapi intinya begitu sempurna. Ia seakan ingin mencebur ke sungai yang luas, membiarkan diri ditelan tembang-tembang dan lenyap dalam gelombang cahaya para penyair yang telah tiada, terikat dengan silsilah mereka secara penuh rahasia”.
Ayu Utami “….terima kasih saya kepada gunung gede pangrango yang memberi zat asam, kejernihan dan ilham. Dan Erick Prasetya, partner mendaki gunung yang merupakan ayah dari novel ini. Ia memberi saya benih bagi kisah roman ini, dan merawat saya selama mengandung novel ini (usaha pembuahannya yang berkali-kali gagal makan waktu empat tahun, proses mengandung –menuliskannya menghabiskan sembilan bulan). Melalui dia saya mencoba mengenang, dengan cara saya sendiri, kekasih dan sahabatnya di masa muda, LS dan almarhum SF yang meninggal dunia dari kecelakaan ganjil di bukit kapur citatah”.
selanjutnya
Sabtu, 28 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Koleksi Galeri Rupa Kerja Pembebasan
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar