RECLAIM the CITY

RECLAIM the CITY
20 DETIK SAJA SOBAT! Mohon dukungan waktu anda untuk mengunjungi page ini & menjempolinya. Dengan demikian anda tlh turut menyebarkan kampanye 1000 karya rupa selama setahun u. memajukan demokrasi, HAM, keadilan melalui page ini. Anda pun dpt men-tag, men-share, merekomendasikan page ini kepada kawan anda. salam pembebasan silah klik Galeri Rupa Lentera di Atas Bukit (kerja.pembebasan)

Kamis, 25 Juni 2009

Kompilasi Artikel Lawan Neoliberalisme

Neoliberalisme, Krisis Kapitalisme dan Wacana Tandingnya

Definisi Singkat Neoliberalisme - Elizabeth Martinez dan Arnoldo Garcia

Neoliberalisme - Revrisond Baswir

Ekonomi Kerakyatan vs Neoliberalisme (Revrisond Baswir – Tim Ahli Pusat Ekonomi Kerakyatan)


Jalan Neoliberal Pak Bud - Revrisond Baswir

Agenda Indonesia : Sebuah Bangsa hanya Dibentuk dengan Sengaja - Herry Priyono

Sesat Neoliberalisme - B. Herry-Priyono, Dosen pada Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.


Neoliberalisme – Kolonisasi Homo Ekonomikus dan Homo Finansialis - B Herry-Priyono


Neoliberalisme dan Sifat Elusif Kebebasan - B Herry-Priyono :

The End of Laissez-Faire - Sri-Edi Swasono


Mewaspadai Neoliberalisme - Sri Edi Swasono



Apa Neoliberalisme Itu?- Kwik Kian Gie


Kerakyatan vs Neoliberal - Ichsanudin Noorsy

Washington Concencus vs Jakarta Concencus - Prof Nizam Jim Wiryawan PhD Guru Besar dalam bidang Ilmu Bisnis Internasional,


Reformasi Ekonomi, Konsensus Washington, dan Rintangan Politik - Ahmad Erani Yustika Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya dan Kandidat Doktor di University of Göttingen, Jerman


Neoliberalisme dan Warganegara - I Wibowo (ditor buku “Neoliberalisme” (Yogyakarta, Cindelaras: 2003)

Neoliberalisme Kena Batunya - Martin Manurung

Neoliberalisme Telah Mati - Akhmad Kusaeni

Lonceng Kematian Era Pasar Bebas - Joni Murti Mulyo Aji

Menelanjangi Liberalisme - Ahmad Erani Yustika


Kosmologi Krisis Moneter - Yasraf Amir Piliang

Rakus – Caping Gunawan Muhammad

Ekonomi Pancasila, Ekonomi Rakyat, ataukah Ekonomi Kerakyatan?
Yayasan Mubyarto (YasMuby) Jogjakarta dan Mubyarto Institute (Mubins)


Sejarah dan Kebhinekaan: Merumuskan Kembali Keindonesiaan - I Gusti Agung Ayu Ratih Kita,

FORMASI NEGARA NEOLIBERAL DAN KEBANGKITAN KOMUNALISME - Eric Hiariej (Pengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fisipol Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta)


Good Governance dan Mitos Ketatanegaraan Neoliberal - R. Herlambang Perdana Wiratraman


KAPITALISME BENCANA DAN BENCANA KAPITALISME – Don Marut

Neoliberal dan Kejahatan Multinasional - Bonnie Setiawan (IGJ)

Rekayasa Merawat Neoliberalisme: Menggagas Kembali Peran Teknologi untuk Akumulasi Laba - Yanuar Nugroho

Krisis Keuangan Global : Karl Marx di Aspal Jalan Dunia Datar

Tiada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Penghapusan Utang - Dani Setiawan – Ketua KAU

Krisis Ekonomi Global dan Sosialisme buat Kaum Kaya - Irwansyah

Memang, tak mungkin sistem kapitalisme tanpa krisis - Ken Budha Kusumandaru

Analisis Pasangan Yudhoyono – Boediono - Fahmy Radhy (Dosen FEB UGM dan Direktur Eksekutif Mubyarto Institute) Analisis : Pasangan Yudhoyono – Boediono


Track Record : Bisnis Capres Cawapres - Dr George Aditjondro

Pemilu Presiden 2009, Mengukuhkan Jalan Rente Ekonomi dan Kekuasaan Politik Modal

Lumpur Lapindo dan Praktek Neoliberal - Firdaus Cahyadi

Negosiasi Pertanian WTO Dirancang Untuk Memperparah Kelaparan Di Dunia - Aileen Kwa

Tidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma Agraria - Henry Saragih -vKetua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) dan General Coordinator La Via
Campesina, organisasi gerakan buruh tani, petani kecil dan masyarakat adat internasional.


Rezim SBY-JK Gagal Laksanakan Pembaruan Agraria

Rebutan Pangan : TNC dan Penghancuran Petani - Mansour Fakiq


Seized : Perampasan Tanah untuk Ketahanan Pangan dan Keuangan 2008

Noer Fauzi Gelombang Baru Reforma Agraria Di Awal Abad ke-21

Noer Fauzi, Ph.D. Candidate di University of California – Berkeley, Department Environmental Science, Policy and Management (ESPM), Ketua Badan Pelaksana Konsorsium Pembaruan Agraria 1995-2002, dan Koordinator Dewan Pakar Konsorsium Pembaruan Agraria 2002-2005.

PLN Korban Neolib - Ir A Daryoko – Ketua Umum Serikat Pekerja BUMN Strategis

Prosa Tanpa Tanda Seru : Refleksi Persoalan Globalisasi - Puthut EA

Siklus Politik Neoliberal: “Penyesuaian” Amerika Latin Menuju Kemiskinan dan Kemakmuran di Era Pasar Bebas - James Petras

Sebuah Pengantar Tentang Ambruknya Wall Street - Walden Bello

Krisis Finansial Global: Dampaknya terhadap Asia - Reihana Mohideen

Krisis Wall Street: Rakyat Miskin Lagi-lagi Talangi Orang Kaya - Peter Boyle

Venezuela dan Sekutu Amerika Selatannya Majukan Integrasi - James Suggett

Neoliberalisme Melahirkan Globalisasi Kemiskinan dan Kesenjangan

Pendukung Neoliberalisme = Pendukung Genosida.

Neoliberalisme Memang Menjijikan!!! (bagian pertama)

Neoliberalisme membunuh sama kejamnya dengan Nazisme Hitler. Noeliberalisme membunuh secara massif, perlahan dan sistimatis, sedangkan Nazisme Hitler membunuh secara massif, cepat dan sistimatis. Keduanya hakekatnya adalah KEJAHATAN HAM BERAT GENOSIDA.

Ketika Neoliberalisme semakin dominan, fakta menunjukkan globalisasi kemiskinan dan ketimpangan semakin menggila pula. Korporasi-korporasi besar dan golongan elit telah menjadi semakin kaya raya sementara kaum miskin semakin terpuruk dan termiskinkan bahkan hingga menderita kelaparan dan masalah kesehatan kronis yang mematikan. Mewabah bak pendemi.

Karenanya jangan heran bahwa dalam 10 tahun masa reformasi ini (ketika penetrasi neoliberalisme semakin meluas melalui IMF, Bank Dunia, ADB, USAID serta korporasi multinasional, dll) kemiskinan dan ketimpangan semakin meluas dan mendalam. Jangan heran pula dengan kekayaan yang dimiliki oleh elit politik dan/yang sekaligus adalah elit ekonomi, kelas penguasa-borjuasi yang menjadi komprador/antek kepentingan rezim ekonomi global.

Selengkapnya

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/06/neoliberalisme-biang-kerok-globalisasi.html

Senin, 22 Juni 2009

AIKONISASI ZAPATISTA (EZLN) : Menyaksikan Pesona Muchas Trampas Politicas

Persembahan musisi RAGE AGAINTS THE MACHINE (Album Battle Of Mexico) untuk Gerakan Masyarakat Adat Zapatista

perjalanan ke pedalaman dan hutan Mexico hingga Los Angeles untuk merekam perjuangan melawan tirani dan penindasan mesin-mesin kapital, dan mesin-mesin kekuasaan, bersama Zach de la Rocha (vokalis Rage Againts the Machine band asal Los Angeles) dan Noer Fauzi intelektual dan pegiat gerakan sosial Indonesia

(Muchas Trampas Politicas istilah dalam bahasa Spanyol yang kurang lebih bermakna praktik yang cerdas melakukan manuver-manuver dan siasat-siasat untuk membuka, menerobos, membuat dan memanfaatkan peluang politik. Tapi, dalam penggunaan lain bisa juga berarti terperangkap setelah melakukan pembukaan, penerbososan dan pemanfaatan peluang politik)

Rage Againts the Machine (RAG) band hip-hop-rap-rock asal Los Angeles ini mendedikasikan lagu-lagunya demi solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan masyarakat adapt Zapatista di Mexico. Berikut ini kami himpun film dokumenter perjalanan Zach de la Rocha (vokalis RAG) untuk merekam geliat dan dinamika perjuangan Zapatista yang memberikan inspirasi untuk gerakan sosial di seluruh dunia. Untuk lebih mengetahui gerakan Zaaptismo kami sertakan satu tulisan kawan Noer Fauzi AIKONISASI ZAPATISTA : Menyaksikan Pesona Muchas Trampas Politicas. Artikel ini adalah pengantar untuk Buku Bayang Tak Berwajah (Dokumen Perlwanan Tentara Pembebasan Nasional Zapatista) Insist Press 2003. Walau sudah lawas (lama) artikel ini dan kiprah RAG ini masih tetap relevan, untuk memperkuat spirit perlawanan dan spirit pembebasan gerakan sosial di negeri ini

Salam pembebasan
RESIST! REVOLT!!




Selengkapnya

Menunggu Aba-aba : Bayi Bertato, Kepompong dan Pisau Sangkur

Bagi saya karya-karya Haris Purnomo dalam pameran Kaum Bayi : Alegori Tubuh-tubuh yang Patuh ini adalah kritik atas peradaban, kekerasan dunia orang dewasa, kekerasan tatanan masyarakat baik di lapangan politik, ekonomi, budaya, teknologi terhadap alam dan sesama manusia. Bumi air tanah tumbuh bayi-bayi mungil dengan tato sekujur tubuh, dalam bedong ber-pisau sangkur. Hangat kepompong dalam proses metamorfosis menjadi bentuk lain, kepribadian lain.

Mereka Menunggu Aba-aba!!!!



grekgrek, grekgrek, grengkek, grekgek atau seperti bunyi orang mengasah sangkur

grek grek suara motor penggerak pisau sangkur menghipnotis ruang bentara budaya yang temaram mencabik kenyamanan, membuat ngeri, seperti dengkur pasukan perang, tentara pembunuh ...... alien, mutan, monster...

atau seperti bunyi orang mengasah sangkur

Mereka Menunggu Aba-aba!!!

selengkapnya

Defacement Teguh Ostenrik : Topeng-topeng di Panggung Sandiwara?

puluhan wajah-wajah manusia, topeng-topeng di panggung sandiwara?
(bagian pertama dari 5)


seribu wajah

bumi, air, udara, kesuburan, bebatuan, bahan tambang, sungai, ngarai, debur ombak, puluhan ribu pulau di hampar sabang merauke, lahar, gunung api, krakatau 1883, homo erectus, homo soloensis, asin laut, asam, basa, hutan gambut, hutan bakau, savanna, tanah liat, bakau, batu gamping, kapur, khatulistiwa, panas menggigit kering kerontang, kubur kajang, dingin mengigit atap langit bersalju di papua, geologi, ekologi, biologi, kekayaan alam, perjumpaan peradaban, migrasi bangsa-bangsa,

negeri ini tergeletak kalah atau menang diantara dua benua dan dua samudera?

melahirkan seribu neka suku bangsa, bahasa, ekspresi budaya, kalah atau menang?

sesungguhnya negeri ini tanah tumbuh, bahan baku, ekpresi kesenian dan kebudayaan tak habis-habisnya, teramat kaya dan menakjubkan.

orang bilang tanah kita tanah surga
tongkat batu dan kayu jadi tanaman……..

koesplus bicara tentang suburnya tanah di negeri ini, teguh ostenrik melalui pameran tunggalnya “defacement” (yang disiapkan oleh ide global art, gedung arsip nasional 25-29 arpil lalu) bicara tentang ragam ekspresi wajah manusia yang sama kayanya.

demikian pula kayu, batu, besi bekas, ban bekas, plastik bekas, kulit kayu, beling, perca atau bahkan sisa potongan rambut tukang cukur melalui olah pikir, rasa dan tangan-tangan terampil semua itu bisa menjadi bahan baku karya seni yang hebat.

pada pameran ‘deFACEment” ini teguh memulung besi bekas, dan mengolah di bengkelnya menjadi puluhan instalasi rupa wajah-wajah . Kemudian untuk menampilkan kesan lebih kuat atas keusangan, ia torehkan zat kimia untuk menambah karat…..


tercium kehadiranmu

selengkapnya

SOS Pemanasan Global : Melampaui Politik dan Ekonomi

Catatan dari pameran Komedi Putar (Seni Rupa Gasing) dengan garapan tema Pemilu 2009 yang diadakan oleh Bentara Budaya (19-31 Mei 2009).

Bumi tua itu makin padat, panas, dan rusak. Mungkinkah bumi akan berhenti berputar seperti gasing yang berhenti berputar? Begitulah pesan yang ingin didesakkan Anggar Prasetyo dalam karya rupa gasingnya "Global Warming".

Keserakahan harus dihentikan. Mahatma Gandhi menyatakan bumi cukup untuk semua orang tetapi tidak untuk keserakahan segelintir orang. Pilihan kita adalah langgengnya kehidupan bukan kematian berkelanjutan.

Adakah komedi putar pemilu dan politik yang mempermainkan dan menghina rakyat (artinya menghina ibu bumi, membunuh ibu kehidupan) akan terus dilanjutkan?

Barangkali jawabnya sederhana kembali ke akar dan keseimbangan. Seperti gasing yang dahulu hidup di dalam tradisi berbagai kelompok masyarakat di Nusantara. Bukan sekedar permainan tetapi yang utama adalah produk kebudayaan. Ia adalah penanda kesadaran kosmologi tentang pertanian, kesuburan dan daya hidup matahari (reproduksi alam dan manusia).

Kita harus berpikir dan betindak melampaui praktek politik kekuasaan (demi kekuasaan), praktek ekonomi (keserakahan demi akumulasi kekayaan segelintir orang sebagai kebajikan) hari ini? Kita harus melampaui Capres dan Cawapres yang manggung hari ini!





Musim Ngedan - Putu Sutawijaya


Serakah – Hermanu


Selengkapnya