Bumi tua itu makin padat, panas, dan rusak. Mungkinkah bumi akan berhenti berputar seperti gasing yang berhenti berputar? Begitulah pesan yang ingin didesakkan Anggar Prasetyo dalam karya rupa gasingnya "Global Warming".
Keserakahan harus dihentikan. Mahatma Gandhi menyatakan bumi cukup untuk semua orang tetapi tidak untuk keserakahan segelintir orang. Pilihan kita adalah langgengnya kehidupan bukan kematian berkelanjutan.
Adakah komedi putar pemilu dan politik yang mempermainkan dan menghina rakyat (artinya menghina ibu bumi, membunuh ibu kehidupan) akan terus dilanjutkan?
Barangkali jawabnya sederhana kembali ke akar dan keseimbangan. Seperti gasing yang dahulu hidup di dalam tradisi berbagai kelompok masyarakat di Nusantara. Bukan sekedar permainan tetapi yang utama adalah produk kebudayaan. Ia adalah penanda kesadaran kosmologi tentang pertanian, kesuburan dan daya hidup matahari (reproduksi alam dan manusia).
Kita harus berpikir dan betindak melampaui praktek politik kekuasaan (demi kekuasaan), praktek ekonomi (keserakahan demi akumulasi kekayaan segelintir orang sebagai kebajikan) hari ini? Kita harus melampaui Capres dan Cawapres yang manggung hari ini!
Musim Ngedan - Putu Sutawijaya
Serakah – Hermanu
Selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar