RECLAIM the CITY

RECLAIM the CITY
20 DETIK SAJA SOBAT! Mohon dukungan waktu anda untuk mengunjungi page ini & menjempolinya. Dengan demikian anda tlh turut menyebarkan kampanye 1000 karya rupa selama setahun u. memajukan demokrasi, HAM, keadilan melalui page ini. Anda pun dpt men-tag, men-share, merekomendasikan page ini kepada kawan anda. salam pembebasan silah klik Galeri Rupa Lentera di Atas Bukit (kerja.pembebasan)

Rabu, 20 Februari 2008

Sekolah Politik IRE

SEKOLAH POLITIK

Partai politik (Parpol) adalah pilar utama demokrasi. Dalam perkembangan demokrasi, peran parpol sangat strategis dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan. Di Indonesia, pasca reformasi, peran yang ditunjukkan parpol dalam demokratisasi di Indonesia tak kunjung terlihat. Ironinya, parpol justru dianggap sebagai penghambat proses demokratisasi dan konsolidasi demokrasi.

Jika dicermati, parpol sebetulnya memiliki peluang sebagai institusi yang bisa mengkomunikasikan kepentingan masyarakat, terutama masyarakat di level desa, ke pemangku kebijakan. Mengapa? Di era orde baru, jangkauan struktural parpol, kecuali Golkar, hanya sampai pada wilayah kecamatan. Saat ini, parpol leluasa untuk membentuk kepengurusan mulai dari dusun hingga nasional.

Di masa Soeharto berkuasa, parpol hanya dipakai sebagai kendaraan politik menuju kursi kekuasaan, yang sama sekali mengabaikan fungsi-fungsi mulia yang semestinya diemban, seperti pendidikan politik, kaderisasi, artikulasi, agregasi, dll. Dalam kondisi yang demikian, oligarki artai semakin kokoh dan menegasikan kinerja partai.

Saat ini, walaupun kondisi di atas belum sepenuhya hilang, berbagai macam fungsi yang melekat dalam parpol seperti kaderisasi, agregasi dan artikulasi sangat berpeluang untuk dijalankan secara maksimal. Sayangnya, peran atau fungsi tersebut sejauh ini juga belum terlihat menonjol.

Melihat pentingnya posisi dan peran parpol, sudah waktunya pemberdayaan dan penguatan kembali parpol dalam kerangka pembangunan politik dan demokrasi sangat diperlukan. Maksud besarnya adalah, bagaimana memposisikan ulang parpol sebagai sarana dan alat politik yang mengakar pada suara dan kepentingan masyarakat

selengkapnya

Tidak ada komentar: