RECLAIM the CITY

RECLAIM the CITY
20 DETIK SAJA SOBAT! Mohon dukungan waktu anda untuk mengunjungi page ini & menjempolinya. Dengan demikian anda tlh turut menyebarkan kampanye 1000 karya rupa selama setahun u. memajukan demokrasi, HAM, keadilan melalui page ini. Anda pun dpt men-tag, men-share, merekomendasikan page ini kepada kawan anda. salam pembebasan silah klik Galeri Rupa Lentera di Atas Bukit (kerja.pembebasan)

Rabu, 29 Oktober 2008

Sejarah Era Demokrasi Liberal : Menguji Kemandirian Mahkamah

Judul artikel ini adalah bagian dari artikel-artikel sepenggal sejarah "Pergulatan Demokrasi Liberal", edisi khusus Tempo menyambut ulang tahun Republik Indonesia yang ke-62. Silah kunjung untuk link artikel tersebut

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2008/10/pergulatan-demokrasi-liberal-sepenggal.html


semoga masih bermanfaat


Demokrasi Liberal tahun 1950-an adalah era paling kontroversial dalam perjalanan Republik Indonesia. Ada yang bilang ini sistem impor dari Barat dan bukan keinginan mayoritas rakyat. Banyak pula yang mengenangnya sebagai masa paling demokratis. Mahkamah Agung masih berwibawa. Jaksa dan hakim amat dihormati. Atas dasar apa Soekarno membubarkannya?

Edisi khusus Tempo menyambut ulang tahun Republik Indonesia yang ke-62 mencoba membaca ulang masa ini. Dilengkapi kolom-kolom khusus, kesaksian para pelaku sejarah, dokumen, memoar, serta catatan dari Indonesianis Ben Anderson dan Boyd R.Compton

(Majalah Tempo

Tidak ada komentar: