Ditulis Oleh Transtoto Handadhari
Thursday, 21 February 2008
Komitmen pemerintah dalam menjaga lingkungan terkait perubahan iklim global dipertanyakan dengan terbitnya PP No 2 Tahun 2008, 4 Februari 2008. PP itu mengizinkan pembukaan hutan lindung dan hutan produksi untuk kegiatan tambang, energi, dan infrastruktur telekomunikasi dan jalan tol. Dengan tarif terlalu murah—antara Rp 1,2 juta-Rp 3 juta per hektar atau Rp 120-Rp 300 per meter persegi per tahun—menuai protes mengingat kegiatan apa pun, apalagi di hutan lindung, sangat riskan bencana lingkungan.
Pada konferensi perubahan iklim sedunia di Bali beberapa waktu lalu, Menneg Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar menaksir kompensasi nilai lingkungan hutan lindung Indonesia yang seluas 37 juta hektar sebesar 370 juta dollar AS (sekitar Rp 95.000 per hektar). Data itu tidak meyakinkan, kurang integrated, tidak termasuk perkembangan hutan Jawa yang kian membaik (sekitar 550.000 hektar hutan lindung masih utuh dan 1,5 juta hektar hutan produksi telah hijau).
Kedua angka nilai hutan itu banyak diragukan dasar perhitungan dan efektivitasnya. Badan Planologi Kehutanan (2007) mencatat kawasan hutan yang masih berhutan sekitar 64 persen. Sedangkan lahan yang diperkirakan telah kosong dari kawasan seluas 120,35 juta hektar adalah sekitar 31,952 juta hektar (24 persen), di luar lahan hutan yang belum terdeteksi penutupannya seluas 17,283 juta hektar.
selengkapnya
Senin, 10 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Koleksi Galeri Rupa Kerja Pembebasan
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar