sumber : www.walhi.or.id
Walhi Kampanyekan Cabut PP No.2/2008, dan Serahkan Donasi Penyelamatan Hutan Indonesia ke Depkeu
Jakarta, Senin, 3 Maret 2008- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) terus melanjutkan aksi kampanye agar pemerintah mencabut PP No.2 tahun 2008 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan Pembangunan Diluar kegiatan kehutanan.
Dalam aksi tersebut, para aktifis Walhi yang didampingi empat tiga tokoh Republik BBM, Jarwo Kwat, Gus Pur, dan Effendi Gozali, juga menyerahkan dana sumbangan masyarakat guna penyelamatan hutan Indonesia sebesar Rp 1.614.000 ke Departemen Keuangan (Depkeu) RI, Senin (3/3).
Dalam aksi tersebut, para aktifis Walhi yang dipimpin langsung Direktur Eksekutif Nasional, Chalid Muhammad, menyerahkan uang tersebut ke Depkeu dan diterima langsung oleh Agung Adhianto, PLH Kabag Pengelolaan Opini Publik Biro Humas Setjend Depeku. Dana sumbangan masyarakat tersebut sementara ini bisa menyelamatkan sekitar 2.690 meter persegi. Dana itu sendiri dihitung bersama dan kemudian diamanatkan agar bisa dialokasikan untuk penyewaan hutan selama dua tahun.
“Ini akan kami jadikan gerakan masyarakat guna penyelamatan hutan Indonesia secara konkret. Seharusnya Depkeu juga membuka rekening terbuka bagi masyarakat yang ingin secara menyata menyelamatkan hutan Indonesia dari kerusakan. Lebih dari itu kami mendesak pemerintah untuk mencabut PP tersebut jika memang ingin menyelamatkan Indonesia dari segala macam bencana,” ujar Chalid.
Dalam pertemuan tersebut Agung menyambut baik dan berjanji akan mengkonsultasikannya dengan Menteri Keuangan. Namun Chalid menandaskan aksinya tidak akan berhenti sampai pemerintah mencabut PP tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya pada 4 Februari 2008, pemerintah mengeluarkan PP tersebut guna memberikan keleluasaan izin bagi 14 perusahaan tambang untuk melakukan pembukaan hutan lindung dan hutan prouksi untuk kegiatan tambangnya, infrastruktur dan jalan tol dengan tarif sewa seharga Rp 120 untuk hutan produksi dan Rp 300 per meter persegi per tahun. Harga itu sangat lebih murah (bahkan) dengan harga sebuah pisang goring yang biasa dijual. Karena itu dalam aksi tersebut, para aktifis Walhi dibantu para tukang pisang goring menggelar aksinya menyerukan pencabutan PP, dan mengumpulkan dana guna penyelamatan hutan Indonesia.
Dalam skema PP tersebut maka bisa diperkirakan sekitar 11,4 juta hektar hutan lindung Indonesia bakal hancur lebur. Tentu saja bisa dipastikan dalam waktu ke depan Indonesia akan semakin parah mengalami bencana ekologis yang lebih dahsyat yang pasti akan menyengsarakan masyarakat kita akibat diberlakukannya PP itu. WALHI merujuk pada sejumlah bencana yang terjadi diawal tahun 2008 ini dimana semuanya memiliki kaitan langsung dengan pola eksploitasi sumberdaya selama ini.
“Ke depan bencana ekologis kita yang lebih disebabkan salahnya kebijakan seperti PP ini jelas akan menimbulkan masalah yang jauh lebih besar dimasa mendatang. Seharusnya Presiden Indonesia mengeluarkan peraturan pengganti undang-undang (PERPU) tentang Penyelamatan dan Pemulihan Ekosisitem Hutan karena tingkat kegentingan yang sudah sedemikian tinggi.
Bencana ekologis adalah salah satu indikator utama kegentingan tersebut,” jelas Chalid Muhammad seraya menandaskan bahwa Presiden tidak memiliki kepekaan atas kegentingan tersebut.
“Disaat Indonesia dirundung ratusan bencana akibat salah urus negara yang telah berlangsung lama, Presiden malah justru mengeluarkan peraturan yang akan menjadi katalisator bencana dimasa mendatang. Pemerintahan era ini akan dicatat oleh generasi berikutnya sebagai fasilitator utama yang mempercepat terjadinya perubahan iklim ” tandas Chalid.
Chalid juga menambahkan, seharusnya pemerintah mengeluarkan peraturan pengganti undang-undang yang mengatur tentang moratorium logging dan stop konversi hutan, strategi pemenuhan dalam negeri atas industri kehutanan, restorasi (pemulihan) ekosistem secara terpadu dan melibatkan masyarakat, dan sanksi tegas bagi perusahaan yang konsesinya terjadi kebakaran hutan. Bukan malah mengeluarkan kebijakan yang akan menjadi pemicu percepatan penghancuran hutan.
Kampanye Cabut PP Dan Pembukaan Donasi Untuk Hutan Indonesia:
Sementara itu, pengkampanye hutan WALHI, Rully Syumanda menyebutkan bahwa aksi kali ini merupakan awal dari rangkaian aksi yang akan terus digalang oleh WALHI dan masyarakat. WALHI akan menggalang dukungan yang lebih luas dari masyarakat berupa aksi untuk menyewa hutan lindung untuk diselamatkan. Sebelum aksi di Depkeu Senin tadi, masyarakat telah memberikan komitmennya untuk penyelamatan hutan lebih dari 169 hektar dari 124 orang dengan total komitmen kawasan hutan yang akan diselamatkan dalam bentuk penyewaan menjadi 1.868.799 meter persegi.
Namun dana itu kemudian bertambah menjadi Rp 1.614.000 ketika dalam aksi para aktifis bahkan wartawan bersama-sama mengeluarkan koceknya guna penyelamatan hutan Indonesia sebelum penyerahan secara langsung ke Depkeu.
Walhi hanya membatasi kontribusi perlindungan hutan selama 2 tahun. Hal ini dikarenakan WALHI dan para kontributor lainnya percaya bahwa pada tahun 2009 PP tersebut akan dicabut oleh presiden yang baru pada tahun 2009.
Para penyewa adalah mereka-mereka yang peduli dengan Perubahan Iklim (climate change) dan berniat menurunkan laju pemanasan global melalui penyelamatan hutan. Mereka adalah ibu-ibu rumah tangga, pekerja, tokoh-tokoh nasional, akademisi, pelajar dan aktivis. Semuanya tersebar di dalam dan luar negeri. Sebut saja istri aktifis Munir telah menyumbangkan uangnya sebesar Rp 100.000. Begitu pula aktifis Kontras Usman Hamid dan aktifis Wardah Hafidz menyumbangkan uangnya utk 10 Ha hutan, keluarga besar Dhaniel Dhakidae menyumbang uang untuk 10 Ha, begitu pula dari Franky Sahilatua. Bahkan artis Olga lidya dan Anya Dwinov. Bahkan dalam aksi di tempat beberapa wartawan ikut menaruh koceknya guna penyelamatan hutan Indonesia.
Pada saat ini walhi juga mencatatkan 229 individu dalam dan luar negeri, dan 376 organisasi di Indonesia telah mendaftar untuk mendukung pencabutan PP no 2/2008.
WALHI dan masyarakat umum Akan terus menggalang dukungan penolakan PP No
2/2008 sampai ada pembatalan oleh presiden. (***)
No kontak:
Chalid Muhammad
(Direktur Eksekutif Nasional Walhi) : 0811847163
Rulli Syumanda
(Kampanye Kehutanan Walhi Nasional: 0813 199 66 998
=======
Call for Donation
Save 11.4 million Hectare Indonesian Forest
Rp. 300 for 1 m2 protected forest
Dalam berbagai pertemuan dan pernyataan resmi, pemerintah selalu beralasan ketiadaan biaya untuk melakukan penjagaan hutan sehingga pendanaan yang akan diperoleh dari penghancuran 11,4 juta hektar hutan lindung melalui skema PP 2/2008 akan digunakan untuk menyelamatkan hutan tersisa.
WALHI menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk mendonasikan minimal Rp. 1000 sebagai bentuk perlawanan terhadap peraturan yang mementingkan segelintir pihak. Donasi anda sebagai kompensasi terhadap 3,3 meter persegi hutan lindung dan akan diserahkan kepada Menteri Keuangan. Tujuannya adalah agar pemerintah tidak kekurangan dana untuk melakukan penjagaan hutan dan kemudian menyerahkan kepada perusahaan tambang untuk diobrak abrik.
Hanya dengan minimal Rp. 1000 anda telah berkontribusi menyelamatkan 11,4 juta hektar hutan Indonesia dan turut berpartisipasi dalam upaya mengurangi laju perubahan iklim.
Kirimkan nilai donasi (Rp atau m2), Nama, Profesi dan kota domisili anda ke +6281319966998 atau roelly@walhi.or.id
Donasi anda menentukan keberlangsungan hutan alam Indonesia.
Informasi lebih lanjut tentang PP no 2/2008 bisa dilihat di www.walhi.or.id, www.jatam.org, www.rullysyumanda.org
Berapa minimal yang harus saya donasikan:
Minimal Rp. 300 dan anda berhak untuk menyewa selama 1 tahun untuk 1 meter2.
Apakah saya boleh menyumbang lebih dari Rp. 300?
Anda dipersilahkan mendonasikan sesuai dengan kemampuan anda. Nilai donasi tersebut akan di konvert menjadi luasan hutan lindung sesuai dengan nominal donasi anda.
Apa rewardnya kepada saya?
Hal yang utama, anda telah berkontribusi dalam upaya menyelamatkan 11,4 juta hektar hutan lindung. Anda juga akan memperoleh Coupon yang diterbitkan oleh WALHI senilai yang anda donasikan yang menyatakan bahwa anda adalah pemilik hutan lindung didaerah tertentu dengan luasan sesuai dengan donasi anda dan anda berkeinginan agar hutan lindung itu tidak dihilangkan atau di tambang.
Bagaimana caranya saya berpartisipasi:
Anda dapat berpartisipasi dalam dua cara:
1. Anda bisa mengumpulkan donasi anda dan meminta rekan lainnya untuk melakukan hal serupa. Kumpulkan donasi anda dan lengkapi dengan nama masing-masing donatir, profesi, dan kota domisili, lebih baik juga mencantumkan nomor yang dapat dihubungi sehingga kami dapat berkomunikasi dengan anda. Kirimkan donasi anda melalui kurir atau via TIKI ke kantor WALHI, Jln. Tegal Parang Utara No 14 Jakarta 12970. Kami akan memberikan tanda terima dalam bentuk coupon yang menyatakan bahwa anda adalah pemilik hutan lindung dan meminta kepada pemerintah untuk tidak merusak hutan lindung tersebut. Direktur Eksekutif Nasional WALHI akan menyerahkan donasi yang terkumpul setiap hari senin ke Menteri Keuangan dan Menteri Kehutanan. Anda dipersilahkan terlibat bila anda punya waktu.
2. Anda bisa mendaftarkan nama, profesi, alamat, nomor yang dapat kami hubungi dan komitment luasan yang akan disewa. Kirimkan ke (pilih salah satu saja) Hotline-081210581481 atau Rully-081319966998. Kami akan membuatkan Pernyataan Kesediaan yang akan kami serahkan kepada Menteri Keuangan.
Selasa, 04 Maret 2008
Menolak Penghancuran Hutan (PP 2/2008) Dengan Donasi 1000 Perak Untuk Selamatkan Hutan
Label:
Bencana,
Ekologi,
Hutan-Lindung,
Masyarakat,
Tambang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Koleksi Galeri Rupa Kerja Pembebasan
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
E-Book Bumi, Air dan Kekayaan Alam Dikuasi Siapa?
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani; Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati
E-Book : Matahari Baru di Setiap Hari Baru
untuk (mengeja keteladanan) MUNIR, WIJI THUKUL, MARSINAH dan semua sahabat rakyat itu (jadi doa)
E-Book : Aksi Diam Kamisan di Depan Istana Negara
E-Book : Songsong Proklamasi Kebangkitan Rakyat Indonesia
E-Book : Jelang Detik-detik Proklamasi – Ilalang dan Jerami Kering di Pekarangan Istana Buto
E-Book : Everyday is Earth Day! Lawan Keserakahan Untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
E-Book : Rumput-rumput Paku pada Wajah Bapak Ibu Tani
E-Book : Palu Besi atau Paku-paku Besi di Tubuh Kaum Buruh
E-Book : Panen Raya (milik sendiri) di Kampung Adat
1 komentar:
ayo selamatkan hutan...
Posting Komentar