RECLAIM the CITY

RECLAIM the CITY
20 DETIK SAJA SOBAT! Mohon dukungan waktu anda untuk mengunjungi page ini & menjempolinya. Dengan demikian anda tlh turut menyebarkan kampanye 1000 karya rupa selama setahun u. memajukan demokrasi, HAM, keadilan melalui page ini. Anda pun dpt men-tag, men-share, merekomendasikan page ini kepada kawan anda. salam pembebasan silah klik Galeri Rupa Lentera di Atas Bukit (kerja.pembebasan)

Sabtu, 19 Januari 2008

Tolak PLTN! : PLTN dan Beban Ekonomi Negara

Tolak PLTN! : PLTN? Celoteh Emoh PLTN (8)

Majalah Forbes menyebutkan kegagalan program tenaga nuklir AS sebagai ‘bencana manajerial terbesar dalam sejarah bisnis AS yang melibatkan barangkali $ 100 milyar investasi yang sia-sia, pelangaran batas biaya dan biaya listrik tinggi (Tantangan Masalah Lingkungan Hidup, yayasan Obor Indonesia 1992,h177)

Selanjutnya biaya lsitrik tinggi, biaya investasi yang meledak serta ancaman bangkrutnya perusahaan-perusahaan utilitas memaksa pemerintah memberi subsidi berlebih. Sedang perusahaan negara utilitas di Perancis paling kurang sudah berhutang $ 37 milyar diawal 90’an yang terus membengkak karena adanya subsidi pemerintah (h.180)

James Goldsmith menganggap kenyataan itu merupakan gambaran umum industri PLTN. Ia mengatakan bahwa bukti empiris menunjukkan industri tenaga nuklir tidak aakan dapt bertahan hidup bila diuji dengan pasar bebas (Perangkap, YOI 1996).

Beruntung bahwa karena kekuatan ekonominya AS dan Perancis mampu menanggulangi krisis industri PLTN. Namun banyak contoh kebangkrutan perusahaan-perusahaan utilitas. Seperti Otorita Lembaha Tennese (lembaga pengelola pembangkit listrik terbesar di AS) dan Long Island Lighting yang dipaksa menutup instalasinya di Shoreham.

Bagaimana dengan pengalaman dunia ketiga? Banyak bukti kegagalan teknologi, ekonomi, politiks yang memberikan implikasi berarti terhadap ekonomi negara. Der piegel 1/1988 mengulas kegagalan PLTN di Brasilia, Argentina, Pakistan, India dan Filipina (Energi Nuklir, Walhi 1989). Beruntung kontribusi industri PLTN belum dominant, hingga kegagalan-kegagalan tersebut belum membawa implikasi ekonomi yang gawat.

Saya kuatir bila di negara industri kegagalan ekonomis menimbulkan rontoknya perusahaan-perusahaan utilitas dan limbungnya industri PLTN, bias jadi kegagalan teknis, ekonomi, politis yang mungkin saja melanda proyek ambisius PLTN Indonesia akan menyebabkan limbungnya ekonomi negara.

8 seri celoteh emoh pltn :

Resiko Nol Persen : PLTN atawa PLTS (1)

Energi Tinja vs Fisi Nuklir (2)

PLTN : Monumen Kediktatoran Teknologi (3)

PLTN adalah Kanker Keberlanjutan Kehidupan (4)

Rasionalitas (Irasionalitas) Iptek Nuklir (5).

PLTN dan Referendum Di Negara Utara (6)

PLTN dan Keprihatinan Eko-Feminis (7)

PLTN dan Beban Ekonomi Negara (8)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Pernah lihat gambar yg isinya bagian dalam PLTN? Awas tergelincir cara berpikir: hanya tahu kulit luar saja.

Padahal perdebatan itu dimulai dari ISI dari bagian dalam PLTN :).

Coba deh, lihat dan tulis di blog alamat internet t4 gambar PLTN yang PERNAH dilihat. Agar kita semua mengecek: benar gak itu PLTN :)